Anyeong haseyo !!!
Lanjut lagi dengan fanfic ini. Mianhae udah nunggu lama dan pasti cerita yang sebelunya nggantung banget kan ? m(._.)m
Hehehehe... tenang aja kali ini lebih nggantung kok :v
Tittle : I'll Remember You Again
Author : Lune Sonya
Genre : Friendship, Romance, and a little angst
Main Cast : Oh Sehun dan Park Hyun In
Rating : T
Summary :
"Ketika sebuah rasa pertemanan berubah menjadi rasa cinta, ketika sebuah perpisahan menghancurkan semuanya. Dapatkah sebuah janji yang terikat di masa lalu mengubah segalanya ?"
“Apa yang dikatakan Chanyeol-oppa hingga membuatmu bertanya padaku, hm ?”jawab Hyun In dengan bingung.
Chapter IV : Don’t You Remember Me ?
Hyun In POV
Hah,
aku benar-benar merasa bosan saat ini. Harusnya aku sama sekali tidak termakan
bujukan So Soo tadi. Aku ingin bermalas-malasan di depan televise dengan
secangkir cokelat hangat. Aku melirik sekilas orang yang ada di sampingku. Dia
sama diamnya seperti aku dan berbicara seperlunya saja. Ditambah lagi perkataan
Chanyeol-oppa yang menyuruhku untuk tersenyum tadi.
“Aku
baru sadar tentang sesuatu. Kau memakai gelang yang sama seperti Hyun-ah,
Sehunnie,”kata Chanyeol-oppa mengejutkanku.
Aku
membandingkan gelang yang kupakai dengan gelang milik Sehun. Benar-benar mirip.
Perbedaannya hanyalah terdapat pada huruf yang ada di sana. Aku menatap Sehun
dengan pandangan menyelidik.
“Kenapa
kamu punya gelang yang sama denganku ?”
Sehun
yang mendengar pertanyaan Hyun In terlihat gugup. Kai, Chanyeol dan So Soo juga
ikut memandang mereka dengan penasaran. Hyun In sendiri juga penasaran dengan
jawaban Sehun sedangkan Sehun masih belum menjawabnya.
Hyun In End POV
Sehun
terlihat begitu gugup mendengar jawaban Hyun In. Bahkan Chanyeol, Kai dan So
Soo yang awalnya tidak terlalu memperhatikan mereka berdua, ikut memandang
Sehun dan Hyun In dengan penasaran. Jujur saja sebenarnya Chanyeol sudah cukup
lama penasaran dengan gelang Sehun itu. Dia seperti sudah tidak asing dengan
gelang tersebut.
“I-itu…”
“Oh
Sehun !”panggil seseorang dan berjalan mendekati mereka. Dia memakai topi dan
masker untuk menutupi wajahnya. Setelah berdiri di depan mereka, dia melepaskan
maskernya.
“Suho-hyung,
apa yang kamu lakukan disini ?”Tanya Sehun dengan bingung dan juga sedikit
terkejut.
“Harusnya
aku yang bertanya seperti itu padamu, Sehunnie. Apa kau lupa jika hari ini kamu
ada jadwal pemotretan dengan Luhan-hyung ?”jawab Suho, wajahnya terlihat kesal.
Sehun
terdiam sejenak sebelum dia menjawab, “Hehehe, maafkan aku Suho-hyung. Aku
benar-benar lupa.”
“Kalau
begitu, ayo kita pergi ! Aku tidak tahu manager-hyung akan menasihatimu seperti
apa nantinya,”kata Suho dan kembali memakai maskernya.
“Arraseo,
Suho-hyung,”jawab Sehun dan memakai topi serta maskernya. “Aku pergi dulu !”
“Hah,
anak itu sering sekali lupa dengan jadwalnya sendiri akhir-akhir ini. Memangnya
apa yang sedang dia pikirkan ?”kata Chanyeol setelah Sehun pergi.
Mereka
kembali mengobrol sedangkan Hyun In sendiri masih berpikir. Sebenarnya dia
masih penasaran dengan jawaban Sehun tadi. Sayang sekali Suho datang di saat
yang tidak tepat. Hyun In tidak ingat sejak kapan dia memakai gelang itu.
Setiap kali gelang itu dia lepaskan, dia merasa seperti kehilangan.
“Maaf,
Soo-ya. Kami berdua harus pulang sekarang karena sebentar lagi kami ada
latihan. Kamu tidak apa-apa kan ?”kata Chanyeol setelah mengecek ponselnya.
“Hah,
baiklah, Oppa. Chan-oppa, Kai, jaga kesehatan ya !”kata So Soo sambil memeluk
Chanyeol dengan erat.
“Kau
tidak ingin memelukku juga, Hyun-ah ?”tawar Chanyeol sambil merentangkan
tangannya.
“Cih
!”Hyun In langsung membuang mukanya.
So
Soo menepati janjinya. Dia mengajak Hyun In pergi ke toko buku terlebih dahulu
sebelum pulang. Hyun In terlihat tidak mempedulikan So Soo yang bosan
menungguinya. Dia mencari-cari buku yang dia inginkan. Walaupun So Soo
membujuknya akan membelikan dia dua buku, tetapi Hyun In hanya mengambil satu
buku saja. Hal itu cukup membuat So Soo lega.
“Maaf
karena sudah membuatmu tadi bosan, Hyun-ah,”kata So Soo saat mereka dalam
perjalanan pulang.
“Tidak
apa-apa, Soo-ya. Lagipula ada untungnya juga aku mendapat buku baru,”jawab Hyun
In.
“Aku
ingin bertanya tentang yang dikatakan oleh Chanyeol-oppa tadi,”kata So Soo
suaranya terdengar serius. Mau tak mau hal ituj membuat Hyun In menjadi heran.
“Apa yang dikatakan Chanyeol-oppa hingga membuatmu bertanya padaku, hm ?”jawab Hyun In dengan bingung.
“Kamu
terlihat sangat cantik dan manis saat tersenyum, Hyun-ah. Sejak kecil bahkan
kamu selalu tersenyum apapun yang terjadi. Bahkan saat kamu jatuh dari sepeda
saja kamu masih tersenyum dan tidak menangis. Tapi semenjak kita SMP kamu sama
sekali tidak tersenyum. Sebenarnya ada apa ?”Tanya So Soo.
Hyun
In masih terdiam. Jujur saja dia sama sekali tidak ingat tentang masa kecilnya.
Yang dia ingat tentang masa kecilnya hanyalah saat dia terbangun di rumah
sakit. Bahkan dia sama sekali tidak tahu alasan kenapa dia bisa kecelakaan.
“Apa
pertanyaanku ini menyinggungmu, Hyun-ah ? Jika kamu tidak ingin menjawab juga
tidak apa-apa,”jawab So Soo.
“Aku…
juga tidak tahu kenapa aku tidak tersenyum lagi. Jujur saja aku sama sekali
tidak ingat tentang masa kecilku. Setiap kali aku berusaha untuk mengingatnya,
kepalaku akan terasa sangat sakit,”kata Hyun In.
So
Soo sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dengan Hyun In saat dia masih
kecil. Saat itu keluarga Park masih tinggal di Amerika dan hanya pulang sesekali
ke Korea. Jadi wajar saja apabila dia tidak tahu sama sekali tentang kejadian
tersebut. Maka tentu saja dia heran dengan perubahan Hyun In saat dia kembali
ke Korea. Mereka akhirnya diam sepanjang perjalanan.
“Soo-ya,
kamu ingin apa untuk makan malam ?”Tanya Hyun In sambil mengecek persediaan di
kulkas.
“Eh
? Bukankah aku yang harusnya membuatkanmu makan malam ? Aku kan tadi pagi sudah
berjanji padamu ?”jawab So Soo dengan bingung.
“Tidak
apa-apa. Lagipula tadi kamu juga sudah membelikanku buku. Bagaimana kalau nasi
goreng kimchi ?”tawar Hyun In.
“Aku
suka itu ! Apa ada yang bisa aku bantu ?”jawab So Soo sambil mendekati Hyun In.
“Tidak
perlu. Lebih baik kamu mandi dulu saja. Setelah itu baru aku mandi,”kata Hyun
In.
So
Soo mengangguk dan segera menuju ke kamar mandi. So Soo memang sudah sering
menginap di rumah Hyun In. bahkan mereka berdua juga sering bertukar pakaian.
Begitu juga sebaliknya. Jadi dia tidak perlu susah payah membawa baju ganti.
Setelah
selesai mandi dan berpakaian, gantian Hyun In yang mandi. Sambil menunggu Hyun
In, So Soo bermain-main dengan ponselnya.
Tak lama kemudian, Hyun In datang dan mereka berdua makan malam bersama
sambil mengobrol. Walaupun percakapan mereka lebih didominasi oleh So Soo. Hyun
In hanya menjadi pendengar yang baik.
“Hyun-ah,
tugas matematikamu sudah selesai bukan ? Aku salin punyamu ya ?”pinta So Soo
setelah makan malam. Saat ini mereka berdua sedang duduk bersama di ruang
keluarga.
“Tidak,
Soo-ya. Jika aku meminjamkannya padamu, kamu tidak akan pernah bisa. Lebih baik
aku ajari saja,”jawab Hyun In.
So
Soo akhirnya hanya menurut saja. Hyun In menepati janjinya. Dia benar-benar
mengajari So Soo hingga dia dapat mengerjakan tugasnya sendiri. Mereka berdua
belajar bersama hingga larut malam. Dirasa sudah cukup, mereka berdua
memutuskan untuk segera pergi tidur.
Hyun
In terbangun di tengah malam karena merasa haus. Dia berjalan dengan
pelan-pelan agar tidak membangunkan So Soo yang masih tertidur dengan lelap.
Dia mengambil jus dari kulkas dan dengan segera meminumnya. Baru setelah itu
dia kembali ke kamarnya. Dia masih belum bisa tidur. Tetapi dia masih belum
bisa tidur, jadi dia memilih untuk melihat bintang dari jendela kamarnya.
“Siapa
aku sebenarnya ?”
Sehun Side
Suho
bingung melihat tingkah magnae-nya yang tumben-tumbennya tidak membuat
keributan dengan member-member yang lain. Bahkan sejak tadi dia hanya diam dan
seperti sibuk dengan pikirannya sendiri. Bahkan tak jarang juga dia melamun.
Setiap kali dia bertanya padanya pasti dia mengalihkan pembicaraan.
“Apa
yang sedang kau pikirkan, Sehun ? Jarang sekali aku melihatmu tidak membuat
keributan dengan Kai ?”Tanya Kris sambil duduk di sebelah Sehun.
“Tidak
apa-apa, Kris-hyung. Aku ke kamar Luhan-hyung dulu,”jawab Sehun dan segera
pergi ke kamar Luhan.
Sehun
membuka pintu kamarnya dengan keras hingga membuat Luhan dan Xiumin menjadi
terkejut. Xiumin baru saja akan memarahi Sehun jika saja Sehun tidak
mengeluarkan aegyo andalannya. Dia meminta pada Xiumin untuk keluar terlebih
dahulu karena dia ada sesuatu yang ingin dia katakana pada Luhan. Xiumin
sendiri hanya mengangguk dan dengan segera meninggalkan mereka berdua.
“Jadi
apa yang ingin kau tanyakan hingga membuka pintu dengan kasar seperti tadi
?”Tanya Luhan.
“Luhan-hyung,
dia memang benar-benar Hyun In !”jawab Sehun dengan bersemangat.
“Hah
? Darimana kamu tahu jika dia memang benar-benar Hyun In ?”Tanya Luhan dengan
bingung.
“Dari
gelangnya. Dia memiliki gelang yang sama dengan milikku, hanya berbeda huruf
saja,”jawab Sehun dengan riang.
“Tapi
bukankah itu bisa orang lain yang kebetulan gelangnya sama denganmu ?”Tanya
Luhan lagi.
“Tidak.
Itu tidak mungkin. Karena hanya ibuku yang tahu bagaimana cara
membuatnya,”jawab Sehun. “Tapi kenapa dia sama sekali tidak ingat apapun
tentangku. Sudah dua kali aku bertemu dengannya dan dia hanyalah memandangku
dengan datar.”
“Aku
juga tidak tahu tentangnya kecuali apa yang pernah kau ceritakan padaku,
Sehunnie. Sudahlah sana cepat tidur ! Bukankah besok kau dan Kai akan masuk
sekolah ?”kata Luhan sambil mendorong Sehun keluar dari kamarnya.
“Baik,
baik !”
Sehun End Side
Keesokan
paginya, So Soo bangun lebih awal dari Hyun In. So Soo sedikit bingung karena
selama ini Hyun In selalu bangun lebih awal dari biasanya. Tapi dia membiarkan
Hyun In untuk tidur lebih lama dahulu, karena sepertinya Hyun In terlihat
kelelahan. Selesai mandi dan memakai seragamnya, dia memutuskan untuk
membuatkan sarapan.
Hyun
In terbangun karena mendengar suara ribut di dapurnya. Dengan segera dia
merapikan tempat
tidurnya dan segera mandi. Setelah dirasa penampilannya sudah
rapi, dia menuju ke dapur. Disana terlihat So Soo yang sedang focus membuat
entah apa. Mungkin karena terlalu serius, dia sama sekali tidak menyadari
keberadaan Hyun In di belakangnya.
“Sudah
siap !”So Soo berteriak sendiri dan terkejut melihat Hyun In yang sedang
menatapnya dengan datar. “Ya ! Kau mengejutkanku !”
“Aku
sudah di sini dari tadi dan aku sama sekali tidak mengejutkanmu. Kamu sendiri
yang terkejut,”jawab Hyun In dengan datarnya dan mengambil alih pancake yang
dibawa oleh So Soo.
“Aish
!”
Mereka
berdua lalu sarapan bersama-sama. Mereka sarapan dengan sedikit terburu-buru.
Setelah selesai, dengan segera mereka merapikan peralatan makan mereka dan
berangkat ke sekolah. Sepanjang perjalanan, Hyun In dan So Soo saling mengobrol
bersama meskipun So Soo yang paling banyak bicara.
Sesampainya
di sekolah, mereka berdua heran dengan sekolah yang terlihat lebih ramai dari
biasanya. Bahkan tak jarang mereka melihat atau mendengar para siswa perempuan
menjerit senang saat melihat ponselnya. Tentu saja hal itu membuat mereka
berdua merasa bingung. Yah, tapi Hyun In sama sekali tidak terlalu penasaran.
“EH
?! KALIAN SEMUA ! APA ITU BENAR ?!”teriak So Soo dengan riang. Bahkan Hyun In
yang sedang mendengarkan lagu dari earphone-nya ikut terganggu.
“Berisik,
Soo-ya !”desis Hyun In dan So Soo langsung menutup mulutnya dan menghampiri
sekelompok perempuan yang sedang bergosip entah apa.
Hyun
In kembali memasang earphone-nya dan memilih untuk tidur sambil menunggu jam
masuk. Dia sama sekali tidak menaruh minat dengan pembicaraan para perempuan
yang sedang heboh sendiri tersebut.
Tak
lama kemudian bel sekolah masuk. Hyun In dengan segera menyimpan earphone-nya
dan mengeluarkan buku pelajarannya. Suasana kelas yang awalnya ramai langsung
berubah menjadi senyap saat Ahn seonsaengnim datang. Mereka semua langsung
duduk di tempat duduk mereka masing-masing. Setelah memberi hormat, Ahn
seonsaengnim mengumumkan sesuatu.
“Baiklah,
sekarang kita akan mendapatkan 2 murid baru yang cukup tampan dan pasti kalian
semua sudah mengetahuinya. Silahkan masuk,”kata Ahn seonsaengnim.
Kedua
orang yang dipanggil Ahn seonsaengnim masuk ke dalam kelas. Semua anak
perempuan di sana kecuali Hyun In langsung menjerit senang sedangkan yang
laki-laki hanya mendengus saja melihat tingkah para anak perempuan. Kedua murid
baru itu adalah Kim Jongin dan Oh Sehun.
“Kim
Jongin, imnida. Salam kenal,”kata Kai sambil tersenyum dan berhasil membuat
para anak perempuan menjerit.
“Oh
Sehun, imnida,”kata Sehun dengan datar dan singkat. Meskipun begitu tetap
banyak yang menjerit senang.
“Baiklah, kalian berdua bisa
menempati tempat duduk yang kosong di bagian belakang sana,”kata Ahn
seonsaengnim.
Mereka berdua mengangguk dan
segera menuju ke bangku mereka masing-masing. Saat tatapan Sehun bertemu dengan
Hyun In, Sehun tersenyum kecil padanya dan dibalas anggukan singkat oleh Hyun
In.
Waktu makan siang, banyak anak
yang mengerumuni bangku Sehun dan Jongin. Di antara teman-teman sekelas mereka
ternyata ada teman Sehun dan Jongin dulu. Hyun In merasa terganggu dengan
keramaian yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya. Jadi dia memutuskan untuk
pergi ke kantin terlebih dahulu dan meninggalkan So Soo.
Suasana kantin memang sama
ramainya dengan kelasnya. Hanya saja perutnya terasa lapar dan dia tidak mau
membuat perutnya terasa sakit hanya karena alasan itu. Dia memilih mencari
tempat duduk di pojok dan mulai memakan makanannya sambil mendengarkan music
dari earphonenya. Tapi ketenangannya itu tak berlangsung lama.
“Bolehkah aku duduk di sampingmu
?”tanya Sehun sambil tersenyum samar padanya.
“Tentu saja. Kamu bebas duduk di
mana saja,”jawab Hyun In.
“Terima kasih,”jawab Sehun dan
duduk di depan Hyun In.
“Bolehkah aku bertanya sesuatu
padamu ?”tanya Sehun sambil menatap kea rah makanannya.
“Kamu bahakn sudah bertanya sebelum
aku membolehkanmu, Sehun-ssi,”jawab Hyun In.
“Baiklah. Sebelum ituj jangan
memanggilku terlalu formal seperti itu padahal kita adalah teman sekelas,”Hyun
In hanya mengangguk saja. “Apakah kau tidak mengingatku, Hyun-ah ?”
Hyun In mengernyitkan dahinya
dengan bingung saat mendengar perkataan Sehun. “Apa arti dari pertanyaanmu itu,
Sehun ? Aku tentu saja mengingatmu. Bukankah kita sudah 2 kali ini bertemu.”
Sehun hanya terdiam saja
mendengar jawaban Hyun In. pasti ada sesuatu yang aneh dengan teman masa
kecilnya saat ini. Yah, lebih baik dia bertanya kepada kedua orang tuanya saja
tentang apa yang sedang terjadi.
Para anak perempuan memandang kea
rah meja Sehun dan Hyun In dengan iri dan tidak percaya. Ayolah, Sehun adalah
seorang member boyband terkenal EXO dan sedang makan siang dengan seorang anak
perempuan yang terkenal tanpa ekspresi. Bagaimana bisa hal itu membuat tidak
heboh ? Kehebohan di dalam kantin semakin bertambah saat Kai datang bersama
dengan So Soo.
“Hah, tidak bisakah kita
bersekolah dengan tenang dan juga tanpa teriakan para fangirl seperti itu,”keluh
Kai yang sudah duduk bergabung dengan Sehun an Hyun In.
“Itu sudah rsikomu sebagai
seorang idol, Kai. Lagipula bukankah kamu merasa senang karena memiliki fans
seperti itu ?”jawab So Soo.
“Yah, setidaknya mereka bukan
sasaeng fans,”kata Sehun.
Selesai makan siang, mereka lalu
kembali ke kelas. Hyun In dan So Soo kembali ke kelas sendiri karena Kai dan
Sehun mengatakan akan pergi ke ruang guru terlebih dahulu sebelum ke kelas. Banyak
murid yang memandangi mereka dengan pandangan yang aneh. Mereka berdua sebisa
mungkin mengabaikannya.
Pelajaran bahasa inggris dimulai
dengan cukup tenang. Ah seonsaengnim memberikan tugas kelompok pada mereka. Kai
dan Sehun mengajak So Soo dan Hyun In untuk satu kelompok. Tentu saja So Soo
dengan senang hati menerimanya sedangkan Hyun In hanya mengikuti So Soo. Mereka
berempat lalu mulai berdiskusi tentang tugas mereka.
“Bagaimana kalau kita
mengerjakan tugas-tugas kita masing-masing kemudian kita satukan setelah
semuanya selesai ?”usul Kai. “Yah, kau tahukan kalau jadwal kami cukup padat
akhir-akhir ini.”
“Aku setuju. Sambil menyatukan
tugas-tugas kita nanti kita bisa sekalian mengoreksinya,”timpal So Soo.
“Baiklah kalau begitu. Aku juga
setuju dengan itu. Bagaimana denganmu Hyun In ?”jawab Sehun sambil bertanya
pada Hyun In yang sedari tadi diam.
“Aku hanya mengikuti kalian
saja. Lalu kapan kita berkumpul lagi ?”tanya Hyun In.
“Entahlah. Kami akan menanyakan
hal ini pada Suho-hyung. Jika sudah, nanti kalian berdua akan aku kabari,”jawab
Kai.
Sehun POV
Aku benar-benar yakin jika dia
adalah Hyun In teman masa kecilku dulu. Tapi ayolah. Bagaimana bisa dia
melupakanku dengan mudahnya seperti itu. Selain itu kenapa sikapnya juga mulai
berubah. Aargh ! Aku benar-benar merasa pusing memikirkan hal ini. Bagaimana
cara agar dia bisa mengingatku lagi ?
“Oi, Hun ! Jangan melamun terus
seperti itu ! Cepat kerjakan tugasmu !”tegur Kai padaku.
“E-Eoh. Baiklah.”
Kulihat Hyun In mengawasiku
dengan datar dan kubalas dengan senyuman tipisku. Hah, aku benar-benar merasa
sangat frustasi saat ini. Bahkan aku sampai sama sekali tidak bisa berpikir hanya
karena masalah ini. Astaga ! Sebenarnya apa yang terjadi padaku saat ini ?
Sehun End POV
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC