Anyeong haseyo !!!
Lanjut lagi dengan fanfic ini. Mianhae udah nunggu lama. m(._.)m
Tittle : I'll Remember You Again
Author : Lune Sonya
Genre : Friendship, Romance, and a little angst
Main Cast : Oh Sehun dan Park Hyun In
Rating : T
Summary :
"Ketika sebuah rasa pertemanan berubah menjadi rasa cinta, ketika sebuah perpisahan menghancurkan semuanya. Dapatkah sebuah janji yang terikat di masa lalu mengubah segalanya ?"
Chapter II :
It’s Change Everything.
Hyun In POV
Aku terbangun dan mengerang
pelan saat rasa sakit menimpa tubuhku. Dimana aku ? Kenapa aku tidak berada di
kamarku ? Kenapa disini penuh dengan bau obat-obatan ? Apakah aku masih berada
di alam mimpi. Tapi, ah itu tidak mungkin. Jika aku masih berada di alam mimpi,
aku tidak akan merasakan rasa sakit lagi. Aku tersadar dari lamunanku saat
kulihat kedua orang tuaku datang menghampiriku. Aku bisa melihat ibuku yang
sedang menangis datang menghampiriku.
“Eomma, kenapa Eomma menangis ?
Aku ada di mana saat ini ?”aku bertanya dengan bingung.
“Kamu ada di rumah sakit,
Hyun-ah. Syukurlah kamu sudah sadar. Kami berdua khawatir dengan keadaanmu. Apa
ada yang sakit ?”jawab appa dengan tenang. Tapi aku bisa melihat rasa legaa
dari tatapan appa yang ditujukan padaku.
Walaupun appa sudah menjawab
pertanyaanku, tapi aku masih tetap bingung. Kenapa aku bisa berada di sini ?
Seingatku aku sama sekali tidak mempunyai riwayat penyakit yang membuatku
dirawat di rumah sakit.
“Appa, Eomma, kenapa aku bisa di
sini ? Aku sedang sakit apa ?”tanyaku.
“Kemarin saat kamu sedang
mengejar Sehun, sebuah truk menabrakmu. Apa kamu tidak ingat Hyun-ah ?”jawab
appa sambil mengelus kepalaku dengan lembaut.
Kecelakaan ? Kemarin aku
kecelakaan ? Lalu siapa itu Sehun ? Kenapa aku mengejarnya ? Aku merasa sama
sekali tidak mengenal orang yang bernama Sehun tersebut. Tapi kenapa appa
mengatakan aku sedang mengejar Sehun ?
“Appa, siapa itu Sehun ?
“Tanyaku dengan bingung.
“Apa kamu benar-benar tidak
ingat siapa itu Sehun, Hyun-ah ?”Tanya eomma sambil menatapku dengan lembut.
Aku hanya menganggukkan
kepalaku. Aku merasa sama sekali tidak mengenal siapa itu Sehun yang
dibicarakan oleh kedua orang tuaku tersebut. Jika Sehun adalah temanku, kenapa
aku sama sekali tidak bisa mengingatnya ?
“Sudah, lupakan saja apa yang
dikatakan appa dan eomma tadi. Sekarang lebih baik kamu beristirahat agar cepat
sembuh,”jawab eomma.
“Un ! Arraseo, Eomma.”
Hyun In end POV
Kecelakaan yang menimpa Hyun In
menyebabkan dia kehilangan semua ingatannya tentang Sehun. Dia masih bisa
mengingat semuanya dengan baik kecuali Sehun. Setiap kali dia mencoba mengingat
siapa itu Sehun, kepalanya akan terasa sangat sakit sekali. Hingga akhirnya
kedua orang tua Hyun In tidak pernah menyinggung tentang Sehun di depan Hyun
In.
Bukan hanya perubahan pada
ingatan saja yang terjadi pada Hyun In. Sifatnya juga ikut berubah. Jika
dulunya Hyun In adalah anak yang selalu tersenyum dan periang, sekarang dia
selalu berwajah datar dan jarang sekali berbicara. Bahkan teman-teman Hyun In
yang dulu bingung melihat perubahan pada diri Hyun In.
“Hyun-ah, bisakah nanti aku
menginap di rumahmu ? Papa dan Mama sedang pergi menjenguk nenek,”tanya seorang
perempuan.
Hyun In sendiri mengabaikan
perempuan itu dan masih focus membaca buku di tangannya tersebut. Menurutnya
buku itu jauh lebih menarik daripada perempuan tersebut. Lama kelamaan
perempuan itu merasa kesal karena diabaikan terus menerus oleh Hyun In. dia
memukul kepalanya dengan buku.
“Apa yang kamu lakukan, Soo-ya ?
Appayo,”kata Hyun In dengan datar. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan raut
kesakitan sama sekali.
“Apa kamu tidak mendengarkanku
sedari tadi ? Hari ini aku menginap di rumahmu ya ?”jawab perempuan yang
bernama Park So Soo tersebut. Dia adalah sepupu Hyun In.
“Aku menjawab iya atau tidak,
toh nanti kamu juga akan menginap di rumahku,”jawab Hyun In dengan datar dan
kembali membaca bukunya.
“Hah, kenapa sekarang kamu
berubah seperti ini ? Padahal dulu kamu anak yang periang, cerewet dan tidak
pernah bisa diam,”keluh So Soo sambil menatap sepupunya tersebut.
“Maaf tapi aku sama sekali tidak
ingat jika dulu aku seperti itu,”jawab Hyun In sambil membalik halaman bukunya.
“Lalu, bisakah kamu diam ? Aku sedang berusaha berkonsentrasi.”
So Soo hanya menggembungkan
pipinya saat mendengar jawaban Hyun In. Dia sudah tahu apa yang terjadi dengan
Hyun In hingga dia berubah seperti itu. Tapi So Soo sama sekali tidak bisa
menduga jika pada akhirnya akan seperti itu.
Sebelum pulang, So Soo mengajak
Hyun In pergi ke supermarket terlebih dahulu. Hyun In sendiri hanya
menganggukkan kepalanya. So Soo membeli cukup banyak cemilan yang membuat Hyun
In menjadi heran.
“Soo-ya, apa kamu yakin ingin
membeli ini semua ? Sepertinya semua ini akan bisa habis dalam waktu 1
minggu,”Tanya Hyun In.
“Tentu saja, Hyun-ah. Kulihat
tadi ada es krim cokelat. Kamu tidak ingin beli itu ?”jawab So Soo.
Hyun In yang mendengar makanan
kesukaannya disebutkan langsung merasa senang, walaupun sama sekali tidak
terlihat di raut wajahnya. Hyun In langsung menuju ke tempat es krim. Betapa
beruntungnya Hyun In saat melihat es krim cokelat tersebut hanya tersisa satu
saja. Baru saja dia akan mengambil es krim tersebut, sebuah tangan juga
menyentuh es krim tersebut. Hyun In terkejut dan langsung menoleh ke pemilik
tangan tersebut.
“Ah, maaf. Apakah es krim itu
hanya tersisa satu saja ?”Tanya laki-laki tersebut. Dia memakai topi berwarna hitam
dan masker untuk menutupi wajahnya.
“Kupikir seperti itu. Aku sama
sekali tidak melihat yang lainnya,”jawab Hyun In dengan datar.
“Baiklah, ini untukmu saja,”kata
laki-laki itu.
“Hyun-ah, apakah kamu sudah
selesai ? Ayo cepat bayar dan kita pulang !”panggil So Soo sambil menghampiri
Hyun In.
“Jangan berisik seperti itu,
Soo-ya,”jawab Hyun In. “Terima kasih untuk es krimnya. Kami permisi dulu.”
Hyun In dan So Soo dengan segera
mengantri. Mereka tidak ingin antrian tersebut semakin panjang. Setelah
membayar apa yang mereka beli, mereka langsung keluar dari supermarket. Hyun In
sendiri langsung memakan es krimnya tersebut. Dia terlihat senang sekali karena
bisa kembali memakan es krim kesukaannya tersebut.
“Oi Maknae ! Tadi kau berkata
padaku ingin membeli es krim rasa cokelat, kenapa sekarang kau membeli rasa
strawberry ?”Tanya seorang laki-laki pada temannya. Hyun In sendiri langsung
menoleh pada sumber suara tersebut.
“Hahaha, tadi ada seseorang yang
juga akan membeli es krim itu, jadi aku memberikannya saja, Jongin-ah ? Wae
?”jawab laki-laki itu.
So Soo yang tidak sengaja
mendengar percakapan mereka berdua, langsung menghampiri mereka berdua dengan
mata yang berbinar-binar. Dia menarik tangan Hyun In untuk mengikuti dua
laki-laki yang sedang mengobrol tersebut.
“Maaf kalian berdua !”panggil So
Soo.
“Apa maksudmu kami berdua
?”jawab salah satu pria tersebut dengan bingung.
“Un ! Apakah kalian berdua
adalah anggota dari EXO ?”Tanya So Soo lagi dengan bersemangat.
Mereka berdua yang mendengarnya
menjadi terkejut. Kedua laki-laki itu lalu membawa So Soo dan Hyun In ke sebuah
taman yang sudah cukup sepi. So Soo sendiri terlihat senang sekali sedangkan
hyun In terlihat begitu malas. Kedua laki-laki itu mengawasi sekitarnya sebelum
mereka membuka masker mereka. So Soo yang melihatnya langsung menjerit senang
jika mulutnya tidak segera dibekap oleh laki-laki yang berkulit agak hitam
tersebut. Hyun In sendiri hanya memutar matanya dengan malas.
“Soo-ya, jangan menjerit seperti
itu ! Kecilkan suaramu !”tegur Hyun In.
“Hehehe, mianhae, Hyun-ah,”jawab
So Soo sambil terkekeh. “Anyeong haseyo, Park So Soo imnida ! Kalian berdua
pasti Kim Jongin dan Oh Sehun bukan ?”
“Ne, anyeong haseyo, So
Soo-ssi,”jawab laki-laki yang bernama Kim Jongin atau lebih akrab dipanggil
Kai. Sehun sendiri hanya mengangguk dan tersenyum.
“Soo-ya, bukankah sudah pernah
kukatakan jangan berbicara kepada orang asing ?”kata Hyun In saat melihat
keakraban So Soo dengan Kai.
“Astaga, Hyun-ah ! Apakah kamu
benar-benar tidak mengenal mereka berdua ? Mereka berdua adalah member EXO
!”jawab So Soo dengan gembira.
“EXO ? Member EXO yang kutahu
hanyalah Chanyeol-oppa,”jawab Hyun In.
“Kalian berdua mengenal
Chanyeol-hyung ?”tanya Kai dengan penasaran.
“Aku lupa belum memberitahumu.
Chanyeol-oppa adalah oppa-ku sedangkan Hyun In adalah sepupuku,”jawab So Soo
sambil tersenyum.
Mereka bertiga lalu mulai
mengobrol dengan seru. Banyak sekali yang mereka bicarakan. Hyun In sendiri
sama sekali tidak tertarik dengan pembicaraan mereka dan memilih untuk duduk
dan menghabiskan es krimnya.
Sehun POV
Aku
benar-benar penasaran dengan yeoja yang sedari tadi diam saja dan memakan es
krimnya tersebut. Dia sama sekali tidak mengenal kami berdua. Padahal banyak
sekali yeoja yang akan menjerit saat melihat wajahku dan Kai. Pandanganku
tertuju pada gelang berwarna biru dengan bandul bintang tersebut. Aku masih
ingat, gelang itu sama persis seperti gelang yang pernah kuberikan pada Hyun In
dulu.
“Aku belum tahu siapa namamu.
Anyeong haseyo, Oh Sehun imnida,”aku mengulurkan tanganku sambil tersenyum.
Gadis itu berpikir terlebih
dahulu sebelum membalas uluran tanganku, “Anyeong haseyo, Park Hyun In imnida,
Sehun-ssi.”
Aku sangat terkejut. Dia
benar-benar Hyun In sahabat masa kecilku dulu ! Tapi kenapa dia sama sekali
tidak bereaksi apa-apa saat mendengar namaku ? Apa yang terjadi ? Aku
benar-benar merasa sama sekali tidak mengerti saat ini.
“Sehun-ssi, kenapa kamu
menatapku seperti itu ? Apa ada yang salah dengan wajahku ?”Sialan ! Sepertinya
dia sudah sadar jika aku sudah mengawasinya sedari tadi. Aku benar-benar merasa
sangat malu saat ini.
“A-ah, tidak apa-apa, Hyun
In-ssi. Tidak ada apa-apa,”Ya Tuhan, semoga dia tidak tahu jika saat ini aku
sedang gugup.
Sehun end POV
“Aku lupa menanyakan pada kalian
berdua. Apa Chanyeol-oppa baik-baik saja ? Dia tidak selalu bertingkah aneh
bukan ?”Tanya So Soo.
“Chanyeol-hyung ? Dia selalu
saja bertingkah aneh dan berhasil membuat kami tertawa,”jawab Kai. “Memangnya
ada apa, Soo-ya ?”
“Tidak apa-apa kok, Kai. Aku hanya
ingin tahu kabar dari oppa-ku saja,”jawab So Soo sambil memamerkan gigi-gigi
putih miliknya.
“Oppa ? Memangnya kau siapanya,
Chanyeol-hyung, So Soo-ssi ?”Tanya Sehun dengan bingung.
“Hehehe, aku adalah adik
perempuannya, Chan-oppa ! Maaf kalau Chan-oppa sudah sering merepotkan kalian,”jawab
So Soo sambil menundukkan kepalanya sejenak. “Oh ya, Hyun-ah sendiri adalah
adik sepupu Chan-oppa.”
“Soo-ya, sudah waktunya kita
untuk pulang ! Aku masih harus mengerjakan tugas matematikaku yang tadi,”kata
Hyun In sambil menarik tangan So Soo.
“Huh, padahal besok kan libur,”keluh
So Soo. “Kami permisi dulu, Kai, Sehun-ssi.”
Mereka berdua lalu berjalan
pulang ke rumah meninggalkan Kai dan Sehun yang masih tersenyum dan melambaikan
tangan mereka. Atau mungkin hanya Kai saja. Sehun sendiri terlihat sedang
memandang mereka berdua sambil memikirkan sesuatu.
28 Oktober 2015 pukul 06.31
ahh bul kurang akehhh :'(
apik bul (y) lanjutkan bulllll :D