Aku
hanya ingin berbicara denganmu seperti dulu. Aku hanya ingin bercanda seperti
dulu. Aku merindukan segala hal-hal kecil yang selalu kau lakukan padaku. Aku
merindukan segala rutinitas yang kita lakukan dulu. Aku membenci situasi
canggung yang sempat kita alami. Bisakah aku kembali ke masa itu, Hyung ?
Disclaimer:
EXO
bukan milikku tapi milik Yang Maha Kuasa dan dibawah bimbingan kakek Sooman.
Hanyalah
sebuah imajinasiku sebagai KaiSoo shipper.
Maaf
untuk segala kekurangannya m(_._)m
Ruang
latihan tersebut terdengar begitu ramai dengan suara music yang kerasa dan juga
decitan dari sepatu yang berpapasan dengan lantai. Mereka semua berlatih dengan
sungguh-sungguh untuk persiapan comeback stage yang akan datang. Ah, tapi ada
seorang member yang hanya menatap dengan iri. Ya, dia adalah Kim Jongin atau
main dancer dari boyband tersebut. Kondisi kakinya lah yang membuatnya tak bisa
melakukan kegemarannya tersebut.
“Baiklah,
kita istirahat dulu dan lanjutkan nanti !”perintah Suho sambil mematikan music.
Semuanya
mengangguk dan langsung roboh. Bohong bila mereka katakan mereka tidak lelah.
Lelah tentu saja, tapi dengan melihat senyuman dari para fans mereka membuat
mereka berusaha menampilkan penampilan yang lebih baik.
Sang
leader, Suho, keluar sebentar dari ruang latihan untuk membicarakan sesuatu
dengan manager mereka. Kim Jongin atau yang akrab dipanggil Kai, memandang ke
arah pororo hyungnya yang sedang berbaring tak jauh darinya dengan lengan yang
menutupi matanya. Dengan sedikit susah payah, Kai mendekatinya dan tersenyum
saat menyadari jika Kyungsoo sedang tertidur.
Kai
menatap Kyungsoo dengan pandangan sedih. Tak ada yang tahu kecuali para member
EXO jika mereka berdua adalah sepasang kekasih. Hubungan yang awalnya baik-baik
saja berubah saat CEO mereka menyadari jika mereka berdua sebatas dari teman
dan membuatkan drama picisan. Hah, sudah lelah Kai menghadapi semua ini.
Walaupun sebenarnya dia terlihat dewasa di luar, tapi dia tetaplah maknae di
dalam grup bukan ?
Suho
kembali masuk sambil tersenyum, “Untuk dua hari ini kita akan beristirahat
dulu. Jadi, sekarang ayo kita kembali ke dorm. Biar aku yang memesankan makan
malam untuk kita nanti.”
Semuanya
mengangguk. Satu persatu dari mereka mulai berdiri dan merenggangkan tubuh
mereka. Bersiap untuk kembali ke rumah. Suho meminta tolong pada Kai untuk
membangunkan Kyungsoo yang masih terlihat terlelap tersebut.
“Hyung…
Kyungie hyung… bangun. Kita akan pulang,”kata Kai dengan halus sambil
mengguncang pelan bahu Kyungsoo. Butuh waktu beberapa menit sebeum dia
terbangun dan membuat Kyungsoo mengerjapan matanya dengan lucu.
“Apa
latihan akan kembali dimulai, Jongin-ah ?”tanya Kyungsoo sambil mengusap kedua
matanya.
“Hahahaha,
tidak Hyung. Lihat ke sekelilingmu ! Kita akan pulang saat ini,”jawab Jongin
sambil tertawa kecil saat melihat ekspresi bingung di wajah pororo hyungnya
tersebut.
“Eh,
benarkah ?”Kyungsoo mengawasi sekitarnya yang hanya ada dia dan Jongin saja. “Kau
pasti ditinggalkan oleh yang lainnya karena membangunkanku, bukan ? Maafkan
aku, Jongin-ah !”
“Tidak
apa-apa kok, Hyung. Lagipula aku sebenarnya sedikit tidak tega melihat Hyung
yang kelelahan seperti itu,”jawab Jongin sambil tersenyum. “Jadi, bisakah Hyung
membantuku berdiri ?”
Kyungsoo
mengangguk dan membantu Jongin berdiri. Setelah merapikan barang-barangnya
sebentar, mereka berdua keluar dari ruang latihan tersebut bersama-sama. Di
luar terlihat para member sedang menunggu mereka dengan tak sabar. Mereka
berdua meminta maaf karena telah membuat yang lainnya menunggu terlalu lama.
Sesampainya
di dorm, mereka melakukan aktivitas yang berbeda-beda sambil menunggu pesanan
makanan mereka datang. Jongin memilih untuk beristirahat di kamar saja. Dia hanya
ingin cepat bisa menari lagi dan berjalan seperti biasanya. Baru saja dia akan
memejamkan matanya, pintu kamarnya terbuka dan terlihat Kyungsoo yang masuk
dengan rambut yang basah. Sepertinya dia baru saja mandi.
“Kau
mau tidur, Jongin-ah ? Maaf sudah membangunkanmu,”kata Kyungsoo dengan nada
bersalah.
“Tidak
apa-apa kok, Hyung,”jawab Jongin sambil tersenyum. “Oh iya, Hyung. Duduklah di
sini !”
Kyungsoo
menatap Jongin dengan bingung dan duduk di depan Jongin. Jongin meminta
Kyungsoo untuk meluruskan kakinya dan menaruh kakinya di atas lutut Jongin.
Kyungsoo menurutinya tanpa banyak bicara. Dia semakin bingung saat Jongin
memijat akinya dengan lembut dan pelan-pelan. Pijatannya terasa begitu enak.
“Setelah
latihan, biasanya Hyung kan yang memijat kakiku. Sekarang biar aku yang
melakukannya. Aku tahu pasti Hyung sangat lelah bukan ?”kata Jongin sambil
tersenyum.
“Terima
kasih banyak, Jongin-ah !”
Tak
ada lagi suara yang terdengar dari sana. Keheningan itu justru membuat mereka
berdua semakin nyaman. Tak ada satupun diantara mereka berdua yang berniat
untuk membuka percakapan. Kyungsoo menatap wajah Jongin yang selalu dia kagumi
tersebut. Dia tersenyum kecil melihat Jongin yang terlihat serius hanya untu
memijat kakinya tersebut.
“Jika
diingat-ingat, sudah lama sekali kita tidak seperti ini ya, Hyung. Sejak ‘drama
picisan’ itu terjadi,”kata Jongin dengan lirih walaupun masih cukup didengar
oleh Kyungsoo.
“Ya,
kau benar, Jongin-ah. Sudah lama sekali,”jawab Kyungsoo sambil menunduk.
“Maafkan
aku, Hyung,”kata Jongin dan menatap Kyungsoo yang sedang menunduk tersebut.
“Ini semua karena salahku yang tak pandai menyembunyikan sesuatu.”
“Tak
apa-apa, Jongin-ah. Justru aku yang meminta maaf padamu karena sudah membuatmu
kecewa dengan sikap canggungku,”jawab Kyungsoo. “Harusnya aku masih
men-supportmu. Tapi apa yang kulakukan ? Aku justru menghindarimu.”
“Tidak.
Itu tidak benar, Hyung. Aku yang patut disalahkan saat ini. Aku menyakiti
hatimu. Aku menyakiti perasaanmu,”kata Jongin sambil mengeratkan kepalan tangannya.
Kyungsoo
mengelus kepalan Jongin dengan lembut dan tersenyum pada Jongin. “Itu memang
sudah resiko kita sejak awal bukan ? Tak ada yang patut disalahkan saat ini.
Ini semua bukan salah siapa-siapa. Saat ini yang bisa kita lakukan adalah
menerima keadaan, bukan ?”
Jongin
ikut tersenyum mendengar perkataan Kyungsoo. Memang benar. Tak ada yang patut
disalahkan saat ini. Yang ada sekarang hanyalah berusaha meguatkan hati
masing-masing agar taka da lagi rasa canggung lagi di antara mereka. Jongin
memeluk Kyungsoo dengan erat dan dibalas oleh Kyungsoo dengan senang hati.
Pelukan
mereka terlepas saat mendengar teriakan Sehun yang mengatakan jika makan malam
sudah siap. Jongin sedikit menggerutu karena ulah si maknae cadel itu, momen
mereka terputus. Kyungsoo tertawa kecil mendengar gerutuan Jongin dan membantu
Jongin untuk ke ruang makan.
“Terima
kasih banyak, Hyung. Aku mencintaimu.”
“Aku
juga mencintaimu, Jongin-ah.”
.
.
.
.
.
.
.
.
THE END