twitter


Anyeong haseyo !!!
Lanjut lagi dengan fanfic ini. Mianhae udah nunggu lama dan pasti cerita yang sebelunya nggantung banget kan ? m(._.)m
Hehehehe... tenang aja kali ini lebih nggantung kok :v

Tittle           : I'll Remember You Again

Author        : Lune Sonya
Genre          : Friendship, Romance, and a little angst
Main Cast   : Oh Sehun dan Park Hyun In
Rating         : T
Summary    :
"Ketika sebuah rasa pertemanan berubah menjadi rasa cinta, ketika sebuah perpisahan menghancurkan semuanya. Dapatkah sebuah janji yang terikat di masa lalu mengubah segalanya ?"



Chapter III   : The Same Bracelet


“Aku pasti sedang bermimpi saat ini ! Aku baru saja bertemu dan berbicara cukup lama dengan Kai !”kata So Soo dengan riang.

“Soo-ya, bisakah kamu berhenti membicarakan hal itu ? Kamu sudah mengatakannya sebanyak 10 kali. Apa perlu aku mendorongmu ke tengah jalan agar kamu tahu kalau itu bukanlah sebuah mimpi ?”jawab Hyun In dengan jengah.

Sepanjang perjalanan pulang So Soo tak henti-hentinya membicarakan tentang pertemuan mereka tadi, dan hal-hal yang dia bicarakan dengan Kai tadi. Bahkan dia juga terus menerus mengulang ceritanya hingga membuat Hyun In menjadi bosan. Ingin rasanya Hyun In mendorong sepupunya itu ke tengah jalan yang ramai agar So Soo tahu kalau itu bukannya mimpi.

Sehun Side

Setelah pertemuan mereka dengan kedua yeoja tadi, Sehun terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Bahkan Kai sendiri merasa heran dengan tingkah Sehun tersebut. Bahkan sesampainya di dorm, Sehun langsung duduk di depan televisi di sebelah Chanyeol dan Baekhyun yang entah sedang membicarakan apa.

“Sehunnie, apa kau sedang senggang ? Bagaimana kalau kuajak membeli bubble tea ?”ajak Luhan sambil merangkul bahu adik kesayangannya tersebut.

“Mianhae, Luhan-hyung. Aku sedang tidak ingin bubble tea sama sekali,”jawab Sehun.

Semua member yang kebetulan sedang berada di ruang keluarga tersebut langsung menghentikan kegiatan mereka dan menatap Shehun dengan aneh. Bahkan Chanyeol dan Baekhyun yang sedang bertengkar saja juga berhenti dan melihat ke arah Sehun dengan aneh. Suho selaku leader dan juga sosok ‘appa’ dalam grup EXO tersebut menghampiri Sehun yang terlihat seperti tak bersemangat.

“Sehun-ah, apa kau baik-baik saja ? Apa kau sedang demam ?”Tanya Suho dengan lembut sambil mengecek suhu tubuh Sehun. “Tidak panas.”

“Aku tidak sedang demam, Hyung. Kenapa Hyung berpikir jika aku sedang demam ?”Sehun balik bertanya dengan bingung. Dia semakin bingung saat melihat pandangan mereka semua tertuju padanya. “Kenapa Hyungdeul menatapku seperti itu ?”

 “Sehunnie, apa kau benar-benar tidak sedang demam ? Tingkahmu terlihat aneh tidak seperti biasanya,”kali ini giliran Kyungsoo yang bertanya.

“Aku benar-benar sedang baik-baik saja, Kyungsoo-hyung. Aku hanya sedang… memikirkan sesuatu saja,”jawab Sehun.

Tiba-tiba saja Baekhyun langsung memeluk Sehun dengan erat. Membuat Sehun menjadi bingung dan juga terkejut. Baru saja dia akan bertanya pada Baekhyun, Baekhyun langsung memegang bahunya dengan keras sambil memandangnya tak percaya.
“Ternyata selama ini kau bisa berpikir juga, Sehunnie ?! Apa yang sedang kau pikirkan ?”Tanya Baekhyun.

 “Mwo ?! Jadi selama ini Hyung pikir aku tidak bisa berpikir ya ?”Sehun menjawab dengan kesal.

“Jadi, apa yang sebenarnya sedang kau pikirkan Sehun ? Aku jarang melihatmu kebingungan seperti itu di luar stage,”Tanya Kris.

“Tidak apa-apa, Hyung. Aku mungkin hanya kelelahan saja. Aku tidur dulu ya, Hyung !”jawab Sehun dan berjalan menuju kamar yang dia tempati bersama dengan Suho. Semua member hanya mendesah kecewa saja mendengar jawaban Sehun.

Sehun langsung merebahkan diri di kasurnya, dan membuka ponselnya. Wallpaper ponselnya adalah dirinya dan Hyun In saat mereka sedang merayakan kelulusan. Sungguh dia selalu merindukan sahabat kecilnya tersebut. Dia selalu menunggu waktu dimana dia akan bertemu lagi dengan Hyun In. Tetapi kenapa di saat mereka bertemu, Hyun In sama sekali tidak mengenal dirinya. Dia benar-benar yakin jika yeoja yang dia temui tadi adalah Hyun In. Dia langsung tersadar dari lamunannya saat melihat Luhan masuk ke dalam kamarnya.

“Sehunnie, apa yang sebenarnya sedang kau pikirkan ? Semuanya terlihat khawatir denganmu,”Tanya Luhan sambil duduk di kasur Suho.

 “Luhan-hyung, apa Hyung ingat dengan ceritaku tentang sahabatku saat aku masih kecil ?”Sehun balik bertanya dan duduk menghadap kea rah Luhan.

“Tentu saja aku ingat. Selama masa trainee kau selalu menceritakannya tanpa henti. Park Hyun In bukan ?”jawab Luhan dengan bingung.

“Hn. Aku baru saja bertemu dengannya tadi saat aku sedang membeli es krim dengan Kai,”kata Sehun.

Luhan menjadi bingung mendengar cerita Sehun. Bukankah harusnya dia merasa senang karena bisa bertemu lagi dengan sahabatnya itu. Tapi kenapa Sehun sama sekali tidak terlihat senang ? Apa ada sesuatu hal buruk yang terjadi pada mereka ?

“Kenapa kau terlihat sedih seperti itu, Sehun ? Bukankah harusnya kau merasa senang karena bisa bertemu dengannya lagi ?”Tanya Luhan dengan bingung.

“Aku juga sempat berpikir seperti itu, Hyung. Tapi Hyun-ah sama sekali tidak mengingatku. Sedikit saja tentang diriku, dia sama sekali tidak mengingatnya. Apa yang sebenarnya terjadi selama aku pergi dari Seoul ?”jawab Sehun.

“Apa kau tidak pernah mendengar kabarnya sama sekali semenjak kamu pergi dari Seoul ?”Tanya Luhan dengan lembut.

“Aku hanya selalu mendengar jika Hyun-ah baik-baik saja, bersekolah dimana dan sedang melakukan apa. Tapi kedua orang tuaku tak pernah mengizinkanku untuk berkomunikasi dengan Hyun-ah. Aku hanya mengetahui keadaannya dari apa yang dikatakan oleh kedua orang tuaku,”jawab Sehun.

Luhan hanya terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Sehun. Sudahjelas, jika kedua orang tua Sehun dan Hyun In menyembunyikan sesuatu dari Sehun. Tapi yang menjadi pertanyaannya apa yang mereka sembunyikan dari Sehun ? Saat sedang larut dalam pemikiran mereka, pintu kamar Sehun dibuka dengan keras dan muncullah Chanyeol dengan senyum yang terpasang di wajahnya.

“Waeyo, Hyung ? Wajahmu terlihat aneh jika tersenyum seperti itu,”Tanya Sehun dengan wajah datarnya.

“Iissh, dasar Magnae tidak berperasaan !”Chanyeol menjawab dengan kesal dan duduk di sebelah Luhan yang juga memandangnya dengan datar. “Kudengar dari Kai, kau baru saja bertemu dengan adik manisku. Bagaimana dia menurutmu ?”

“Adik manismu ? Nuguya ?”Tanya Sehun dengan bingung.

“Kau itu masih muda, tetapi kenapa mudah sekali lupa dengan sesuatu sih ?”Chanyeol memasang wajah murungnya. “Namanya Park So Soo.”

Sehun mengangguk, dan tiba-tiba saja teringat sesuatu. “Aku ingat itu, Hyung. Oh ya, Hyung ada yang ingin kutanyakan padamu.”

“Tanyakan sa-“

Ponsel Chanyeol tiba-tiba saja berdering. Ternyata itu adalah panggilan dari So Soo. Chanyeol segera menjawab panggilan tersebut dengan riang dan meninggalkan Sehun yang menatapnya dengan datar.

“Aku kembali ke kamar dulu ya, Sehunnie. Aku merasa lelah karena latihan tadi,”kata Luhan sambil menepuk kepala Sehun dengan pelan.

“Baiklah, Hyung. Terima kasih sudah mau mendengarku, Hyung. Jaljayo !”jawab Sehun sambil menunjukkan eye-smile-nya.

Sehun End Side

“Apa yang sedang kamu lakukan, Soo-ya ?”tanya Hyun In dengan penasaran saat melihat So Soo yang sedang tertawa sendiri di depan ponselnya.

“Aku sedang menghubungi Chan-oppa !”jawab So Soo sambil tersenyum, kemudian dia menarik tangan Hyun In agar duduk di dekatnya. “Ayo bergabung dengan kami !”

“Kau terlihat semakin cantik saja, Hyun-ah. Walaupun menurutku Soo-ya yang paling cantik,”kata Chanyeol di seberang sana sambil tersenyum.

“Entah kenapa aku tidak merasa senang sekali dengan pujian yang dilontarkan oleh sister complex sepertimu, Chanyeol-oppa,”jawab Hyun In dengan datar. “Bagaimana keadaanmu disana, Oppa ?”

“Aku senang kau mengkhawatirkanku, Sachon dongsaeng,”jawab Chanyeol.

“Jangan mengatakan hal-hal yang agak menjijikkan seperti itu, Oppa,”Hyun In memutar kedua bola matanya.

“Walaupun kau mengatakan kalau aku ini menjijikkan kau tetap menyayangiku kan ?”goda Chanyeol. “Oh ya, kudengar dari Kai, kalian baru saja bertemu dengannya dan juga Sehun ya ?”

“Kai menceritakannya padamu, Oppa ? Aku senang sekali karena bisa bertemu dengan mereka berdua,”jawab So Soo sambil tersenyum senang.

“Aku tahu kalau kau sangat mengidolakan Kai, Soo-ya,”jawab Chanyeol. “Lalu bagaimana denganmu Hyun-ah ?”

“Biasa saja. Lagipula aku baru tahu kalau mereka satu grup denganmu. Aku merasa sangat kasihan karena mereka terganggu oleh tingkah konyolmu itu, Oppa,”Hyun In menjawabnya tanpa rasa bersalah sama sekali.

Chanyeol merasa sedikit sakit hati mendengar apa yang dikatakan Hyun In padanya, tapi toh dia juga sudah terbiasa dengan tingkah dan juga perkataan Hyun In yang kadang menusuk hatinya. Mereka bertiga terus mengobrol hingga larut malam. Chanyeol menyuruh mereka berdua untuk segera tidur agar besok tidak bangun terlalu siang.

Keesokan paginya, Hyun In bangun pagi seperti biasa. Dia melihat So Soo yang masih tertidur di sebelahnya dengan tenang. Tidak ingin mengganggu sepupunya yang masih lelap tertidur itu, dia turun dari kasurnya pelan-pelan. Hyun In dengan segera mandi dan berpakaian lalu pergi ke dapur untuk memasak sarapan.

Selesai membuat sarapan untuknya dan So Soo, dia pergi ke depan untuk mengambil koran pagi. Dia melihat ke sebelah rumahnya yang sedang sibuk mengangkut barang ke rumah. Merasa tidak sopan apabila tidak menyapa tetangga barunya tersebut, Hyun In menghampiri mereka.

“Maaf, apa kalian penghuni baru rumah tersebut ?”Tanya Hyun In sambil menghampiri seorang ibu-ibu.

“Ah ya, perkenalkan nama saya Oh Sun Hee (Author note : udah nggak usah banyak tanya. namanya karangan sendiri tuh),”jawab ibu itu sambil tersenyum.

 Maaf karena saya lupa memperkenalkan diri. Anyeong haseyo, Park Hyun In imnida. Rumah saya tepat di sebelah rumah anda,”jawab Hyun In sambil tersenyum.

“Wah, kamu terlihat cantik sekali, Hyun-ah !”puji Oh Ahjumma.

“Terima kasih banyak, Ahjumma. Ahjumma sendiri juga terlihat cantik dan masih muda,”jawab Hyun In dengan sopan.

“Bagaimana kalau kita minum teh bersama ? Sekalian Ahjumma ingin mengobrol denganmu,”tawar Oh Ahjumma.

“Bukannya saya tidak ingin tapi saat ini sepupu saya sedang menginap di rumah saya dan masih belum bangun. Saya tidak ingin membuat sepupu saya menjadi khawatir apabila tidak menemukan saya saat dia terbangun nanti,”jawab Hyun In dengan nada menyesal.

“Baiklah kalau begitu lain kali saja ya ? Pintu rumah Ahjumma akan selalu terbuka untukmu,”jawab Oh Ahjumma.

Hyun In mengangguk dan kemudian berpamitan. Tepat seperti dugaan Hyun In tadi, So Soo baru saja bangun dari tidurnya dan kelihatan bingung mencari Hyun In. begitu melihat hyun In datang dari pintu depan, So Soo langsung memeluk Hyun In dengan erat seakan-akan mereka akan berpisah lagi. Hyun In sendiri hanya memutar bola matanya dengan jengah.

“Hyun-ah, maukah kamu menemaniku ke café yang seperti biasanya ? Tadi pagi Chan-oppa memberitahuku supaya kita bertemu disana,”Tanya So Soo.

“Hari ini aku berniat untuk tidak pergi kemana-mana, Soo-ya. Jadi diamlah,”jawab Hyun In dan mengambil jus dari kulkas.

“Ayolah, Hyun-ah. Temani aku. Aku benar-benar sudah rindu dengan Chan-oppa !”bujuk So Soo sambil mengeluarkan puppy eyesnya.

Hyun In yang melihatnya langsung membuang muka. “Aku lelah, Soo-ya. Aku ingin di rumah saja.”

“Bagaimana kalau aku yang hari ini membuat sarapan dan makan malam. Aku juga akan membelikanmu sebuah buku nanti. Bagaimana ?”bujuk So Soo lagi.

“Hanya sebuah buku saja ? Aku bisa membelinya sendiri,”kata Hyun In.

“Hah, baiklah baiklah. 2 buku kalau begitu,”bujuk So Soo.

“Deal ! Sekarang cepat kamu buat sarapan ! Aku sudah cukup kelaparan sekarang,”jawab Hyun In sambil tersenyum kecil.

“Baik baik,”jawab So Soo dan mulai mengambil bahan-bahan dari kulkas. “Senang bisa melihatmu tersenyum bebas seperti itu lagi, Hyun-ah.”

Hyun In hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya. So Soo sendiri mulai memasak sarapan dan sepertinya tidak tahu perubahan mood pada Hyun In.

Siang hari pun tiba, mereka pergi ke café ayah So Soo dengan bus. So Soo terlihat begitu tidak sabaran sekali. Bahkan dia berulang kali menanyakan tentang penampilannya pada Hyun In. Hyun In yang merasa kesal akhirnya memakai earphonenya dan menyalakan music dengan keras.

So Soo menarik Hyun In dengan tidak sabaran. Hyun In sendiri hanya pasrah dan mengikutinya masih dengan earphone yang terpasang di telinganya. Sesampainya di café, So Soo melihat sekitar untuk mencari keberadaan Chanyeol. Ternyata kakaknya tersebut sedang duduk menunggunya di pojok dengan kedua temannya.

“Chan-oppa !”So Soo langsung memeluk Chanyeol dengan erat.

“Jangan bicara terlalu keras, Soo-ya. Kamu bisa menarik perhatian yang lainnya,”tegur Chanyeol dan balas memeluk So Soo sebelum menariknya untuk duduk di sebelahnya. “Yo, Hyun In ! Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu ?”

“Ah, ternyata kamu masih ingat denganku, Oppa ? Kupikir kamu sudah lupa,”jawab Hyun In dan duduk di depan Chanyeol.

“Hahahaha, kau masih saja sama seperti dulu,”kata Chanyeol sambil tertawa pelan. “Oh ya, kalian pasti ingat dengan mereka bukan ? Ini Kai dan itu Sehun.”

“Kita bertemu lagi, Soo-ya, Hyun In-ssi,”sapa Kai sambil tersenyum.

So Soo terlihat begitu senang sekali dapat bertemu dengan mereka kembali sedangkan Hyun In terlihat seperti sama sekali tidak peduli. Dia hanya tersenyum kecil saat Sehun yang duduk di sebelahnya. Sehun sendiri balas tersenyum. Chanyeol merasa gemas melihat cara Hyun In berinteraksi.

“Tersenyumlah sekali-kali, Hyun-ah. Kamu terlihat sangat lucu dan manis saat tersenyum,”kata Chanyeol.

“Aku tidak akan tersenyum bila tidak ada yang bagus, Oppa,”jawab Hyun In dengan datar.

Sehun POV

Aku benar-benar merasa sangat senang saat Hyun In duduk di sebelahku. Tapi beruntunglah aku bisa menutupinya dengan wajah datarku. Aku kembali melihat gelang yang melingkar di tangannya. Gelang itu benar-benar sama seperti gelang yang saat ini sedang kupakai. Tentu saja hurufnya yang berbeda. Hah, tapi kenapa dia sama sekali tidak mengenalku. Apakah aku berubah terlalu banyak ? Tapi menurutku aku sama sekali tidak berubah.

“Tersenyumlah sekali-kali, Hyun-ah. Kamu terlihat sangat lucu dan manis saat tersenyum,”kata Chanyeol pada Hyun In. Aku sendiri dalam hati hanya mengiyakannya saja.

“Aku tidak akan tersenyum bila tidak ada yang bagus, Oppa,”jawab Hyun In dengan datar.

Hyun In yang sekarang terlihat berbeda sekali dengan yang dulu. Dulu dia selalu tersenyum kepadaku dan memarahiku jika aku memasang wajah datar. Tapi kenapa sekarang dia berubah seperti ini. Aku sesekali melihat ke arahnya yang masih tenang menyantap makanannya.

“Aku baru sadar tentang sesuatu. Kau memakai gelang yang sama seperti Hyun-ah, Sehunnie,”kata Chanyeol mengejutkanku.

Aku melihat kea rah Hyun In yang terkejut mendengar perkataan Chanyeol-hyung. Dia memandang gelangku dan gelangnya dengan bergantian. Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaan Chanyeol-hyung, dan menginjak kakinya. Aku memberi isyarat padanya untuk diam.

Sehun End POV

Hyun In membandingkan gelang yang dipakainya dengan milik Sehun. Benar-benar sama. Yang berbeda hanyalah pada hurufnya saja. Hyun In memandang Sehun dengan bingung. Sehun sendiri balas menatap Hyun In dengan datar.

 “Kenapa kamu punya gelang yang sama denganku ?”Tanya Hyun In.

Sehun yang mendengar pertanyaan Hyun In terlihat gugup. Kai, Chanyeol dan So Soo juga ikut memandang mereka dengan penasaran. Hyun In sendiri juga penasaran dengan jawaban Sehun sedangkan Sehun masih belum menjawabnya.

2 komentar:

  1. omaigat bulaannnn,,, ahhh apikkk jannn <3
    update e ojo sui sui bul. penasaran jan :D
    Faighting!!! ganbatte!!!

  1. thanks...
    moga-moga ae nggak kena writer block... :D

Posting Komentar